Tulisan ini ditulis oleh Ichsan Prasetyo. Dia nyuruh aku buat posting ini di blog jujur ya pas pertama aku baca ini sempet pusing juga soalnya pake idzhar, idgham dibawa-bawa padahal mereka gatau apa-apa. Sebenarnya ini maknanya dalem bangeddd kalo kamu paham, gatau juga sih ini curahan hati atau gimana haha. Ok, let's see it!
Hatiku
seperti idzhar yang nyata untukmu, namun ketika ku bersama dengan mu bagaikan
nun mati bertemu huruf idgham, padahal ada namun kau hiraukan.janganlah kau
ubah perasaan ini seperti nun mati dalam iqlab yang di ubah dengan mim. Dan
jangan pula cinta mu kepadaku seperti ikhfa yang tak terlihat nyata apabila nun
mati bertemu dengan ke 15 hurufnya.
Yang
aku rasakan saat disampingmu seperti hukum Qalqalah, serasa bergetar jiwa ini
seperti hurufnya yg apabila sukun/mati harus di tekan, diperjelas, dan
dipantulkan.ku tak pernah menghiraukanmu, seperti hukum alif lam qomariyah yang
huruf lam nya harus dibaca. bukan seperti dirimu, kau bagaikan alif lam
syamsyiah yang huruf lam nya tidak dibaca sama sekali. Kau anggap aku ini apa?
Ku
harap kita seperti hukum mad ke semua jenisnya dibaca panjang. Ku ingin kita
selamanya, sepanjang bacaan harakat di dalam mad wajib muttasil. Sepanjang
harakat di dalam mad jaiz munfasil. Kita awali dengan cerita sepanjang hari
seperti mad lazim mutsaqqal kilmi dan mad lazim mukhaffaf harfi, yaitu
permulaan surat yang hurufnya dibaca jelas dan di panjangkan walaupun hanya 2
harakat saja. Dan kita juga harus mengakhirinya dengan kenangan sepanjang masa
seperti mad iwad, walaupun hurufnya di akhir kalimat, dia harus tetap dibaca
panjang meskipun hanya 2 harakat. Tapi ku harap kita tak berujung seperti firman - firman Nya dan ke Agungan Nya.


.jpg)