About Me

Foto saya
Be grateful with what you have in our little time and remember there must be someone who'll always be there for you in your little time of life.

Rabu, 27 Agustus 2014

"Hukum Bacaan"

Tulisan ini ditulis oleh Ichsan Prasetyo. Dia nyuruh aku buat posting ini di blog jujur ya pas pertama aku baca ini sempet pusing juga soalnya pake idzhar, idgham dibawa-bawa padahal mereka gatau apa-apa. Sebenarnya ini maknanya dalem bangeddd kalo kamu paham, gatau juga sih ini curahan hati atau gimana haha. Ok, let's see it!

Hatiku seperti idzhar yang nyata untukmu, namun ketika ku bersama dengan mu bagaikan nun mati bertemu huruf idgham, padahal ada namun kau hiraukan.janganlah kau ubah perasaan ini seperti nun mati dalam iqlab yang di ubah dengan mim. Dan jangan pula cinta mu kepadaku seperti ikhfa yang tak terlihat nyata apabila nun mati bertemu dengan ke 15 hurufnya.

Yang aku rasakan saat disampingmu seperti hukum Qalqalah, serasa bergetar jiwa ini seperti hurufnya yg apabila sukun/mati harus di tekan, diperjelas, dan dipantulkan.ku tak pernah menghiraukanmu, seperti hukum alif lam qomariyah yang huruf lam nya harus dibaca. bukan seperti dirimu, kau bagaikan alif lam syamsyiah yang huruf lam nya tidak dibaca sama sekali. Kau anggap aku ini apa?

Ku harap kita seperti hukum mad ke semua jenisnya dibaca panjang. Ku ingin kita selamanya, sepanjang bacaan harakat di dalam mad wajib muttasil. Sepanjang harakat di dalam mad jaiz munfasil. Kita awali dengan cerita sepanjang hari seperti mad lazim mutsaqqal kilmi dan mad lazim mukhaffaf harfi, yaitu permulaan surat yang hurufnya dibaca jelas dan di panjangkan walaupun hanya 2 harakat saja. Dan kita juga harus mengakhirinya dengan kenangan sepanjang masa seperti mad iwad, walaupun hurufnya di akhir kalimat, dia harus tetap dibaca panjang meskipun hanya 2 harakat. Tapi ku harap kita tak berujung seperti  firman - firman Nya dan ke Agungan Nya.


"People Come and Go"

Tadi sore aku iseng scroll timeline twitter dari atas sampai ujung bawah yang tiada akhirnya terus aku nemu ini 


This is TRUE!! Dan tiba-tiba aku kangen sama mereka-mereka semua yang sering main bareng, sering bercanda bareng, sering curhat ini itu, sering ketawa bareng, susah seneng bareng, berjuang bareng, belajar bareng, kangen mereka yang selalu ada buat aku, mereka yang ngertiin aku, ngedukung aku, nasehatin aku, ngajak aku selalu ke jalan yang positif, and many more. Tapi sekarang rasanya buat ngumpul sama mereka aja susah banget. Semuanya udah punya kesibukan dan kehidupannya masing-masing. Kadang terpikir "Belom pada punya istri/suami/anak aja susah ketemunya kayak gini apalagi nanti?" Ya mungkin ini kali ya yang dinamakan "Roda kehidupan itu selalu berputar" Gak selamanya kamu diatas, gak selamanya kamu sehat, gak selamanya kamu punya mereka. Dan yang terpenting adalah Jadilah yang terbaik yang kamu bisa. Buat siapa saja yang ada disekitarmu tersenyum karenamu. Karena waktu tak kan selalu ada untuk mengulang semua itu. 

Senin, 14 Juli 2014

Karena cinta, tak bisa memilih

Pagi ini langit terlihat sendu, berwarna biru tua seraya diiringi tetesan air sedikit demi sedikit. Pagi ini seharusnya menjadi pagi yang membahagiakan untukku, karena sahabatku sudah pulang dari perantauan. Namun, hati ini nyatanya tak bisa menutupi semua kesalahanku padanya. Kesalahan yang teramat fatal. Untuk bercerita padanya pun aku tak mampu. Aku ini sahabat macam apa? Sampai bisa memacari kekasih sahabatku sendiri. Cerita kita dimulai dari sini 




Minggu pertama dibulan juli. Aku (Safea) dan Gio (kekasih mikha) mengantarkan sahabatku Mikha ke stasiun. Mikha adalah salah satu anggota mahasiswi baru pada PTN terkemuka di daerah Yogyakarta. Hari ini adalah hari pertama dia harus pergi meninggalkan jakarta demi sekolahnya disana. 
Safea   : Mik, kamu hati-hati ya disana. Jangan lupain aku. Cepet pulang ke jakarta biar aku gak kesepian.
Mikha  : Pasti fe, doain aku ya (kemudian mereka berpelukan)
Kini giliran Gio mengucapkan salam perpisahan 
Gio     : Jaga diri kamu baik-baik, sayang. Jadi mahasiswi terbaik ya, buat aku selalu bangga sama kamu. Aku selalu nunggu kamu disini. (sambil mengusap ranbut mikha)
Mikha : Kamu jangan nakal ya. Aku akan selalu ingat dengan janji kita.

***
Kereta api jurusan Jogja sudah datang
Mikha : Fe, Io aku pergi dulu ya. Aku sayang kalian.
Safea  : Hati-hati, mik...!!
Gio     : Aku sayang kamu, mik..!

Mikha melangkahkan kaki menuju ke dalam gerbong kereta. Dari dalam kereta Mihka dapat melihat Gio dan Safea melambaikan tangan seraya mengucapkan selamat tinggal. Aku pun membalasnya dengan senyuman.

***
Semenjak Mikha tinggal di jogja aku dan Gio sering bertemu dan pergi bersama. Singkat cerita aku mulai merasa nyaman saat berada disamping Gio. Dia adalah pria dewasa yang sangat mengagumkan. Sudah kurang lebih 6 bulan aku dan Gio seperti ini. Hingga tiba suatu malam aku menyatakan perasannya padanya
Safea    : Gio, aku mau jujur
Gio       : Tentang?
Safea    : Tentang kita io, entah kenapa semenjak aku kenal deket sama kamu, aku ngerasa nyaman kalo ada dideket kamu.
Gio      : Sebenernya aku juga, tapi kan? Aku punya Mikha. Mana mungkin aku menghianati Mihka.
Safea    : Tapi, aku ngerasa nyaman saat aku sama kamu.
Gio       : Terus kamu maunya gimana? Kalo kita jadian terus Mikha gimana?
Safea   : Kita diem-diem aja dulu. Nanti kalo Mikha pulang ke Jakarta kita bikin rencana pengakuan ke Mikha.
Gio      : Kamu serius?
Safea   : Iya, aku sayang kamu.
Gio      : Aku juga.

***
Hari ini Mikha pulang ke Jakarta karena sedang liburan semester. Aku dan Gio menjemputnya di Stasiun yang sama. Melihat kedatangan mikha aku pun langsung berlari menghampiri mikha 
Safea : Miiiikkk... (sambil berlari)
Mihka : Feee (berpelukan)
Safea  : Kangen bangeeett mik...
Mikha : Aku juga kangen, fea. 
Tak lama Gio datang menghampiri. Dengan riang Mikha menyapa Gio.
Mikha : Giooooo! Kamu jemput aku juga, sayang? Aku kangen kamu.
Gio     : Aku juga kangen kamu (dengan senyuman tipis dibibir Gio)

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju taksi yang sudah di pesan Gio di depan stasiun. Mereka pun mengantarkan Mikha sampai kerumah. Di dalam taksi Safea dan Gio sengaja tidak menunjukan bahwa mereka ada apa-apa. Namun, betapa terkejutnya Mikha saat ia meminjam telepon genggam Fea dan melihat foto-foto serta pesan singkat mereka berdua. Mikha berusaha menutupi kegundahan hatinya. Ia Hanya bersikap sewajarnya. 

*** 
Tiba dirumah, Mikha langsung menuju kamar dan memikirkan semua yang ia lihat dan baca pada ponsel fea tadi. Ternyata mereka menghianatiku *tangis Mikha dalam hati*
Baru saja ia ingin menghubungi Gio. Tetapi Fea sudah menghubunginya duluan.
Safea  : Mik, nanti kita ketemuan ya di cafe resto jam 4, aku mau ngomong sesuatu. Jangan ngaret ya mik..
Mikha : Iya, Fe. Aku pasti dateng.

Hari minggu besok adalah hari ulang tahun Safea, Mikha sudah menyiapkan kado yang sengaja ia beli di Jogja. Didalamnya tertulis pesan untuk Fea. Karena minggu depan mikha sudah harus kembali ke jogja maka ia menitipkan kado tersebut kepada mamanya.

***
Tepat pukul 3 sore Mikha menuju cafe resto dengan mengendarai mobil sendiri. Baru saja keluar komplek Fea sudah mengirim pesan
Safea  : Mik, kamu udah otw kan? Aku udah otw nih. Jalan fatmawati macet kamu jangan lewat situ ya, cari aja alternatif lain biar cepet sampe.
Mikha : Aku otw fe. Iya.
Pukul 3 kurang 15 Fea tiba di cafe resto.
Safea  : Mik, kamu dimana? Aku udah sampe... 
15 menit kemudian
Safea  : Mik, bales doooong. Kamu dimana?
Mikha : ( is typing a message)
10 menit kemudian
Safea  : Mik, udah mau sampe belum? (tak ada balasan dari Mikha, namun status whatsappnya masih tetap online)
Safea  : Miiikkkk, kamu dimana sih? Aku udah nunggu kamu dari sejam yang lalu tapi kamu belom sampe juga.
Safea kemudian menghubungi mihka namun betapa terkejutnya ia ternyata yang menerima teleponnya bukan mikha.
Safea  : Halo, mik?
Polisi  : Halo selamat sore, saya dari kepolisian. Ingin mengabarkan bahwa yang punya ponsel ini tewas karena insiden kecelakaan tunggal. Harap segera datang ke RS. Setiabudi. 
Fea tak kuasa mendengar penuturan pihak kepolisian barusan. Air matanya pun tak bisa ia bendung. Ia sangat menyesal telah menghianati mikha. Ia sangat menyesel mengapa ia tidak jujur sejak awal kepada mikha. 

***
Hari ini adalah hari pemakaman Mikha. Aku, Gio, keluarga Mikha dan pelayat yang lain menghantarkan Mikha menuju tempat pembaringan terakhirnya. Aku tak bisa berhenti menangis karena aku kehilangan sahabat terbaikku. Sahabat yang paling aku sayangi namun juga aku hianati.
Seminggu setelah kepergiannya adalah tepat hari ulang tahunku. Ibunda Mikha datang kerumahku seraya menghantarkan kado yang Mikha titipkan untukku. Aku tak sanggup untuk membukanya. Aku masih sangat sedih kehilangan sahabat yang sangat aku sayang.

***
Malam ini aku putuskan untuk membuka kado dari Mikha. Ternyata ia memberiku jam dinding yang didalamnya terdapat foto aku, Mikha dan Gio. Aku pun membaca surat ucapannya.
"Dear sahabatku Safea Wiladatika Putri selamat ulang tahun, Fe. Semoga apa yang kamu inginin tercapai. Makasih ya Fe udah mau jadi sahabat aku selama ini. Makasih juga kamu udah anggap aku kayak adik kamu sendiri. Aku sayang banget sama kamu, Fe. Oh iya, Fe. Sebenernya aku udah tau hubungan antara kamu dan Gio. Aku tau kalo kalian berdua pacaran. Aku gangerasa kalian hianatin. Aku justru sadar kalo cinta itu ternyata tak bisa memilih. Cinta akan berlabuh dengan sendirinya kepada hati yang selayaknya menerima. Aku gak nyalahin kamu dan Gio. Aku justru seneng karena Gio dapetin orang yang tepat. Aku tau.. mungkin kamu takut kan bilang semua ini sama aku? Kamu takut aku marah sama kamu? Aku gamarah fe, serius! Udah ya fe gausah terlalu mikirin perasaan aku, aku gapapa. Sekali lagi selamat ulang tahun sahabatku. With love (Mikhayla Anindita shiell)

***
Penyesalan memang selalu datang belakangan. Aku telah salah langkah. Aku terlalu menuruti nafsuku, bukan kata hatiku. Untuk meminta maaf pun sudah tak bisa. Hanya doa yang bisa ku berikan untukmu saat ini. Semoga kamu bahagia disana. Salam rindu (Safea)








Jodoh itu unik!


Tak semua yang ku kira manis, akan berakhir manis

Kebahagian mungkin dapat diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, namun bagiku? Kebahagian adalah ketika aku dapat melihatmu tersenyum walau bukan karena aku. Mungkin terdengar seperti aku itu munafik *mana mungkin lo bisa bahagia ngeliat dia yang lo sayang sama orang lain?* Aku pun pernah merasakan itu, berpura-pura tegar dihadapanmu, seolah-olah aku tak menyimpan perasaan apa-apa dan aku baik-baik saja. Namun aku sadar, nyatanya cinta juga tak bisa dipaksa. Aku bukan munafik, hanya saja aku sudah teramat lelah untuk terus berjuang sendiri. Aku sadari, memang aku yang salah sejak awal. Aku terlalu mengganggap semua yang kau lakukan adalah apa yang ada dihatimu. Mungkin karena aku jatuh cinta. Terimakasih, karena semua ini membuatku semakin kuat dan yakin bahwa tak semua yang ku kira manis akan berakhir manis. 

Rabu, 09 Juli 2014

Ternyata, ini hanya cinta sendiri

Namaku Bella, aku memiliki teman masa kecil bernama Dion. Dia selalu memanggilku dengan sebutan beya dan aku memanggilnya dengan sebutan ion. Sudah lebih dari 10 tahun aku mengenal Dion. Kami adalah teman bermain sejak kecil. Rumah kami pun berdekatan, hanya beda gang. Dulu... saat aku ingin pergi ke suatu tempat, Dion selalu menemaniku. Walaupun saat itu kita masih sama-sama kecil, namun Dion selalu bersikap layaknya pelindungku. Ahhh... masa kecil memang sangat indah. 

Hari ini, tepat pukul 22.25 wib hp ku berdering *krikrikrik* ada whatsapp dan rupanya itu Dion. Sudah lama sekali kita tidak berkomunikasi. Terakhir bertemu dengannya sekitar 1 tahun yang lalu ketika kita sama-sama hadir ke acara reuni. 
Dion   : "Beyaaaa" sapa Dion di whatsapp. 
Aku  : "Dion!!! Kemana aja sih? Kangen tau! Sombong banget gaada kabar. Udah lupa ya sama gue :("
*kurang dari 3 menit Dion membalas pesanku*
Dion  : "Ah gue tetep disini bel, lo aja yang ngilang kayak teroris. Gak sombong kok apa coba yang mau gue sombongin haha. Gimana gue bisa lupain lo bel udah seabad gue kenal lo, masa lupa. Gimana kabar lo? Masih sering galau?"
Aku   : "Ah dion bisa banget sih ngelesnya kayak kang bajaj. Baik ion, lo? Main yuk! Haha gue sudah sedikit melepaskan kebiasaan galau gue ditengah malem ion.
Dion  : "Ayok, mau main apa? Btw sepeda lo yang ada keranjangnya di depan masih ada? Ngapain sih galau-galau kan ada gue"
Aku   : "Main hati, eh! Haha. Masih, kenapa? Anw sepeda gunung lo masih mulus gak? Iyalah lo selalu ada kan lo sohib gue, bro!
Dion  : "Sepeda gue udah rusak. Besok kita ketemu ya di taman komplek auri jam 6 pagi, lo bawa sepeda ya, Oke?! Awas kalo enggak"
Aku   : "Oke bos, siap!"

***
(Keesokan Hari)

Kebiasaanku adalah mematikan hp sewaktu tidur, karena aku tidak mau tidurku terganggu. Maklum, aku salah satu pecinta tidur hehe. Baru saja kunyalakan hp, sudah ada 5 missed call dan 1 pesan. Hmmmm Dion, kelakuannya masih sama.
Dion : "Beyyya bangun!! Jangan ngaret ya...
*aku sengaja tak ingin membalas pesannya*
Tepat pukul 05.45 wib aku mengayuh sepedaku menuju komplek auri. Dan tepat pukul 06.00 wib aku tiba. ternyata dion belum ada disana "Sial, mending tadi gue yang ngaret kalo tau di phpin gini" gumamku. Lima menit kemudian Dion tiba. "Hai bey, ciee tumben on time" sapa Dion. "Ah ngeselin lo, gue udah nunggu sejam nih" sautku. Dengan tertawa kecil Dion menjawab "Sekali-kali lo gue buat nunggu kan biasanya gue terus yang nunggu".

***
Kami melanjutkan obrolan dengan Dion memboncengiku dengan sepedaku.
Dion : "Eh gimana lo sekarang? Gebetan lo anak mana?
Aku  : "Gapunya gebetan, ada juga... mantan"
Dion : "Sedih amat idup lo, bel"
Aku  : "Ah biasa aja, kalo lo gimana?
Dion : "Gue... pacar gue temen sekolah gue pas SMP"
Aku : "Oh, udah berapa lama?"
Dion : "Udah 4 tahun"
Aku  : "Awet banget, semoga sampe nikah ya. Jangan lupa undangannya!" 
Dion : "Haha, Amin!"
Entah mengapa mendengar Dion sudah memiliki kekasih hatiku serasa disambar petir di pagi buta. Ternyata... rasa sayangku ke dion yang dulu pernah ada belum semuanya sirna hingga saat ini. Aku salah tingkah, ya! Aku tak tau lagi harus bersikap bagaimana untuk menutupi keresahanku ini. Dan tiba-tiba saja Dion mengejutkanku "Bel, kenapa sih?" "Ah, gapapa. Lebay lo" sautku. 

***
Semenjak aku tau bahwa Dion sudah memiliki kekasih aku memang sedikit menjaga jarak dengannya. Aku hanya tidak ingin jika perasaanku ini semakin larut, aku takut jika perasaanku ini justru membuatku dan Dion menjadi benar-benar menjauh. Tiba suatu ketika, mungkin Dion merasa bahwa ada yang berbeda dariku.
Dion : "Bel, lo kenapa sih kok berubah?"
Aku  : "Berubah? Emang gue power rangers"
Dion : "Gue mau nanya, lo jawab jujur ya?"
Aku  : "Nanya apaan?"
Dion : "Bel, kita kan kenal udah lama"
Aku  : "Terus?"
Dion : "Lo pernah nyimpen perasaan ke gue gak?"
Aku  : "Hmmm, gapernah" *kenapa dion nanya gitu? ah bodohnya gue kenapa gue harus berubah sikap ke dia kan harusnya gue biasa aja biar dia juga gak curiga* gerutuku.
Dion : "Serius? Kita kan kenal udah lama bel ya kali aja gitu lo nyimpen perasaan ke gue"
Aku  : "Haaaa! Sebenarnya.. iya! Tapi yasudahlah"
Dion : "Kenapa gabilang dari dulu?"
Aku : "Gapapa, yaudah ya ion gue mau tidur. Bye" *Ngapain gue harus bilang, gue diem aja lo bakalan nanya dengan sendirinya. Sebenernya gue juga kan gamau kalo sampe lo tau, eh malah lo ngerasa. Ahhh maluuu, muka gue mau ditaro dimana kalo ketemu Dion* pikirku.

***
Sehari setelah kejujuranku dia mengirimkan pesan untukku
"Bel, maaf ya.. tapi gue gabisa sama lo. Semuanya udah terlambat bel. Andai aja lo ngomong dari awal. Maaf ya bel, tapi... gue udah punya orang yang gue sayang. Bukan berarti gue gak sayang sama lo bel, gue sayang banget sama lo, tapi... sayang gue ke lo beda sama sayang gue ke dia. Sekali lagi maaf ya bel. Suatu saat lo pasti akan dapatkan lelaki yang jauh lebih baik dari gue. Semangat terus beyaaa.. -Dion"


***
Sudah lebih dari 6 bulan aku berusaha untuk melupakan serta mengihklaskan Dion, tetapi... ternyata sulit. Aku bukan tak bisa, hanya saja perasaanku ini sudah cukup dalam. Aku dekat dengan Dion bukan baru seminggu yang lalu, aku mengenalnya sudah lebih dari 10 tahun. Ternyata, Dion yang selama ini ku kagumi tak menyimpan rasa yang sama untukku. Ternyata, ini hanya cinta sendiri. Aku tak ingin mengusikmu. Aku tak ingin mengganggu kalian. Biarkan aku sendiri disini untuk berjuang melupakanmu. Satu hal yang harus kamu tau "Aku akan terus berusaha untuk mengihklaskanmu, berbahagialah kamu dengan dia. - Bella."

Rabu, 29 Januari 2014

Time is runing so fast

Don't you think the same thing like me? Time is running so fast. Start from the little things when I'm 17th years old and now I'm 18th years old. I just feel like I was born six or seven years ago and than about school I just remmember that yesterday when I took off my blue skirt and change into the gray one. Next is friends, they used to be so childish and insecure but now they are growing up. They are so mature and dress up like an adult. I love my life even though sometimes we have some pain like love, family, friends, etc. Nothing you must think too much because time will never wait for us. Time always run and never stop. Be grateful with what you have in your little time of life and remmember there must be someone who will alyaws be there for you in your little time of life.